RANGKUMAN MATERI
PEDAGOGIK UKG
A.
PRINSIP PENGEMBANGAN
KURIKULUM (ada 7):
1.
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan pesdik
& lingkungannya
2.
Beragam dan terpadu
3.
Tanggap terhadap perkembangan iptek dan seni.
4.
Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5.
Menyeluruh dan berkesinambungan
6.
Belajar sepanjang hayat
7.
Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
1.
Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME.
2.
Belajar untuk memahami dan menghayati
3.
Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara obyektif
4.
Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain
5.
Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
C.
SILABUS SEBAGAI ACUAN
PENGEMBANGAN RPP, MEMUAT (ada 9):
1.
Identitas Mapel 6. Indikator Pencapaian Kompetensi
2.
SK 7. Penilaian
3.
KD 8. Alokasi Waktu
4.
Materi Pembelajaran 9. Sumber Belajar
5.
Kegiatan Pembelajaran
D.
KOMPONEN RPP (ada 11):
1.
Identitas Mapel 9. Kegiatan Pembelajaran
2.
SK a. Pendahuluan
3.
KD b. Inti: 1)
Eksplorasi
4.
Indikator Pencapaian Kompetensi 2) Elaborasi
5.
Tujuan Pembelajaran 3) Konfirmasi
6.
Materi Ajar c. Penutup
7.
Alokasi Waktu 10. Penilaian Hasil Belajar
8.
Metode Pembelajaran 11. Sumber Belajar
E.
PRINSIP PENYUSUNAN RPP
(ada 6):
1.
Memperhatikn perbedaan individu pesdik 4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
2.
Mendorong partisipasi aktif pesdik 5. Keterkaitan dan keterpaduan
3.
Mengembangkan budaya membaca dan menulis 6. Menerapkan TIK
F.
PENILAIAN DILAKUKAN
UNTUK:
1.
Mengukur tingkat pencapaian kompetensi pesdik
2.
Digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar
3.
Memperbaiki proses pembelajaran
G.
PRINSIP PENILAIAN (ada
9):
1.
Sahih : mencerminkan kemampuan yang diukur
2.
Obyektif : didasarkan pada prosedur dan
kinerja yang jelas, tidak subyektifitas
3.
Adil : tidak menguntungkan atau
merugikan pesdik dari segi budaya, suku, agama, dsb.
4.
Terpadu : merupakan komponen yang tidak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran
5.
Terbuka : prosedur, kriteria dan
dasarnya dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan
6.
Menyeluruh dan Berkesinambunagn :
mencakup semua aspek kompetensi
7.
Sistematis :
dilakukan secara terencana dan bertahap
8.
Beracuan Kriteria :
didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi
9.
Akuntabel : dapat
dipertanggungjawabkan dari segi teknik, prosedur, dan hasilnya
H.
KOMPETENSI GURU SEBAGAI
MANA TERTUANG DALAM PP No.19 Th.2005 Ps.28 ayat 3:
a.
Kompetensi Pedagogik : Mampu
mengelola pembelajaran pesdik yang meliputi pemahaman terhadap pesdik,
perancangan
dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
hasil belajar, dan pengembangan pesdik sesuai
potensinya.
b.
Kompetensi Kepribadian : Memiliki
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa,
dapat menjadi teladan, berakhlak mulia.
c.
Kompetensi Profesional : Penguasaan
materi secara luas dan mendalam
d.
Kompetensi Sosial :
Sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan pesdik,
sesame pendidik, orang tua/wali, dan
masyarakat.
I.
ASPEK ASPEK KOMPETENSI
PEDAGOGIK (ada 7):
1.
Menguasai Karakteristik Pesdik
2.
Menguasai Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
3.
Pengembangan Kurikulum
4.
Kegiatan Pembelajaran Yang Mendidik
5.
Komunikasi dengan Pesdik
6.
Penilaian dan Evaluasi
7.
Pengembangan Potensi Pesdik
J.
INDIKATOR PADA ASPEK
KOMPETENSI PEDAGOGIK:
1. Indikator Menguasai
Karakteristik Pesdik:
a.
Dapat mengidentifikasi karakteristik belajar pesdik
b.
Dapat memastikan bahwa pesdik mendapat kesempatan yang sama untuk
berpartisipasi aktif
c.
Dapat mengatur kelas
d.
Dapat mengetahui penyebab penyimpangan perilaku pesdik
e.
Dapat membantu mengembangkan potensi pesdik
f.
Memperhatikan pesdik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat
mengikuti aktivitas pembelajaran
2. Indikator Menguasai Teori
Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik:
a.
Member kesempatan pesdik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia
dan kemampuan belajr
b.
Memastikan tingkat pemahaman pesdik
c.
Dapat menjelaskan alas an pelaksanaan kegiatan yang dilakukan
d.
Menggunakan berbagai teknik untuk memotivasi kemauan belajar pesdik
e.
Merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait, dengan
memperhatikan tujuan pembel.
f.
Memperhatikan respon pesdik yang belum/kurang mendalami materi
3. Indikator Pengembangan
Kurikulum:
a.
Dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum
b.
Dapat merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk mebahas
materi ajar tertentu agar pesdik dapat mencapai KD yang ditetapkan
c.
Mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan
pembelajaran
d.
Dapat memilih materi ajar yang:
-
Sesuai dengan tujuan
-
Tepat dan mutakhir
-
Sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan
-
Dapat dilaksanakan di kelas
-
Sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari
4. Indikator Kegiatan
Pembelajaran Yang Mendidik:
a.
Dapat melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk
membantu proses belajar pesdik
b.
Dapat mengomunikasikan informasi baru
c.
Menyikapi kesalahan pesdik sebagai tahapan proses pembelajaran
d.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan mengaitkannya
dengan konteks kehidupan sehari-hari
e.
Melaksanakan aktivitas pembelajaran secara bervariasi
5. Indikator Komunikasi
dengan Pesdik:
a.
Menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga
partisipasi pesdik
b.
Memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan
pesdik
c.
Menaggapi pertanyaan pesdik secara tepat, benar, dan mutakhir
d.
Menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerja sama
e.
Mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban pesdik
f.
Memberikan perhatian terhadap pertanyaan pesdik dan merespon secara
lengkap dan relevan
6. Indikator Penilaian dan
Evaluasi:
a.
Dapat meyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
untuk mencapai kompetensi seperti dalam RPP
b.
Melaksanakan penilaian dengan teknik dan jenis penilaian
c.
Menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topic/KD yang
sulit sehingga diketahui kelemahan masing-masing pesdik untuk keperluan
remidiasi dan pengayaan
d.
Memanfaatkan masukan dari pesdik dan merefleksikannya untuk
meningkatkan pembelajaran selanjutnya
e.
Memanfaatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan rancangan
pembelajaran selanjutnya
7. Indikator Pengembangan
Potensi Pesdik:
a.
Menganalisis hasil belajar untuk mengetahui tingkat kemajuan pesdik
b.
Merancang aktivitas belajar yang mendorong pesdik untuk belajar sesuai
dengan kecakapan dan pola belajar masing-masing
c.
Melaksanakan aktivitas belajar untuk memunculkan daya kreatifitas dan
kemampuan berpikir
d.
Aktif membantu pesdik dalam proses pembelajaran dengan memberikan
perhatian terhadap tiap individu
e.
Dapat mengidentifikasi bakat, minat, potensi, dan kesulitan belajar
pesdik
f.
Memberikan kesempatan belajar sesuai dengan cara belajar masing-masing
g.
Memusatkan perhatian pada interaksi dengan pesdik dan mendorong
memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan.
K.
PRINSIP PENGEMBANGAN
SILABUS (ada 8):
1.
Ilmiah : keseluruhan materi harus benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuan
2.
Relevan : cakupan, kedalaman,
tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi sesuai dengan
tingkat perkembangan fisik, intelektual,
social, emosional, dan spiritual pesdik.
3.
Sistematis : komponen-komponen silabus harus berhubungan secara
fungsional dalam mencapai
kompetensi. SK dan KD merupakan acuan utama
dalam pengembangan silabus.
4.
Konsisten : adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas)
antara KD, indicator, materi, kegiatan
pembelajaran, sumber belajar, serta teknik
dan instrument penilaian.
5.
Memadai : cakupan indikator, materi, kegiatan pembelajaran,
sumber belajar, dan system penilaian
cukup untuk menunjang pencapaian KD.
6.
Akatual dan Kontekstual : cakupan indikator, materi, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan
system
penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata.
7.
Fleksibel : mengakomodasi keragaman pesdik, pendidik, dinamika
perubahan yang terjadi
8.
Menyeluruh : mencakup seluruh ranah kompetensi: kognitif, afektif,
psikomotor
1. Persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang
guru:
a. Kompetensi Kepribadian:
1. Mantap dan stabil
2. Dewasa
3. Arif
4. Berwibawa
5. Teladan
b. Kompetensi Pedagogik
1.Memahani
peserta didik
2.
Merancang pembelajaran
3.
Melaksanakan pembelajaran
4.
Merancang dan mengevaluasi pembelajaran
5.
Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
c. Kompetensi profesional
1.
Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi.
2.
Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk menambah wawasan
dan memperdalam pengetahuan/materi bidang studi.
d. Kompetensi sosial
1. Mampu
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik.
2. Mampu
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga
kependidikan
3. Mampu
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik
dan masyarakat sekitar.
2. Pengertian pembelajaran dan komponennya
Pembelajaran
adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya
perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu
dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama
dan karena adanya usaha.
Komponen-komponennya
meliputi:
– Siswa
– Guru
– Tujuan
– Isi
pelajaran
– Metode
– Media
– Evaluasi
3. Teori- Teori Pembelajaran
a. Behavioristik
Pembelajaran
selalu memberi stimulus kepada siswa agar menimbulkan respon yang tepat seperti
yang kita inginkan. Hubunagn stimulus dan respons ini bila diulang kan menjadi
sebuah kebiasaan.selanjutnya, bila siswa menemukan kesulitan atau masalah, guru
menyuruhnya untuk mencoba dan mencoba lagi (trial and error) sehingga akhirnya
diperoleh hasil.
b. Kognitivisme
Pembelajaran
adalah dengan mengaktifkan indera siswa agar memeperoleh pemahaman sedangkan
pengaktifan indera dapat dilaksanakan dengan jalan menggunakan media/alat
bantu. Disamping itu penyampaian pengajaran dengan berbagai variasi artinya
menggunakan banyak metode.
c. Humanistik
Dalam
pembelajaran ini guru sebagai pembimbing memberi pengarahan agar siswa dapat
mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai manusia yang unik untuk mewujudkan
potensi-potensi yang ada dalam dirinya sendiri. Dan siswa perlu melakukan
sendiri berdasarkan inisisatif sendiri yang melibatkan pribadinya secara utuh
(perasaan maupun intelektual) dalam proses belajar, agar dapat memperoleh
hasil.
d. Sosial/Pemerhatian/permodelan
Proses
pembelajaran melalui proses pemerhatian dan pemodelan Bandura (1986) mengenal
pasti empat unsur utama dalam proses pembelajaran melalui pemerhatian atau
pemodelan, yaitu pemerhatian (attention), mengingat (retention), reproduksi
(reproduction), dan penangguhan (reinforcement), motivasi (motivation).
Implikasi daripada kaedah ini berpendapat pembelajaran dan pengajaran dapat
dicapai melalui beberapa cara yang berikut:
•
Penyampaian harus interaktif dan menarik
•
Demonstasi guru hendaklah jelas, menarik, mudah dan tepat
• Hasilan
guru atau contoh-contoh seperti ditunjukkan hendaklah mempunyai mutu yang
tinggi.
4. Ciri-ciri pembelajaran
Ciri-ciri
pembelajaran yang menganut unsur-unsur dinamis dalam proses belajar siswa
sebagai berikut :
a. Motivasi
belajar
b. Bahan
belajar
c. Alat
bantu belajar
d. Suasana
belajar:
d.1.
komunikasi dua arah
d.2. gairah
dan gembira
e. Kondisi
siswa yang belajar:
e.1. setiap
siswa unik
e.2.
kesamaan siswa
5. Pendekatan dan
metode dalam pembelajaran
A. PENDEKATAN
1. Pendekatan Konsep (penguasaan konsep dan
subkonsep, guru terlalu dominan)
2. Pendekatan Lingkungan(mengaitkan
lingkungan dalam proses belajar
3. Pendekatan Inkuiri (mengendalikan situasi
yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik)
4. Pendekatan Proses (melakukan pengamatan,
menafsirkan data, mengkomunikasikan hasil pengamatan)
5. Pendekatan Interaktif (pendekatan
pertanyaan anak, memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan)
6. Pendekatan Pemecahan Masalah (masalah yang
dipecahkan melalui praktikum/pengamatan)
7. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat
(STM)
8. Pendekatan Terpadu (Integrated Approach) –
memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran.
B. METODE
1. Metode Ceramah (penyampaian bahan
pelajaran secara lisan)
2. Metode Tanya Jawab (pertanyaan-pertanyaan
yang akan diajukan sudah direncanakan sebelumnya)
3. Metode Diskusi Metode diskusi adalah cara
pembelajaran dengan memunculkan masalah.
4. Metode Kooperatif (siswa berada dalam kelompok
kecil dengan anggota sebanyak 4-5 orang)
5. Metode Demonstrasi (memeragakan suatu
proses kejadian)
6. Metode Karyawisata/Widyawisata (membawa
siswa mempelajari materi pelajaran di luar kelas)
7. Metode Penugasan (memberi tugas tertentu agar
siswa melakukan kegiatan belajar)
8. Metode Eksperimen (menggunakan percobaan)
9. Metode Bermain Peran (pembelajaran dengan
cara seolah-olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman
tentang suatu konsep)
6. Prinsip pengembangan kurikulum
Asep Herry
Hernawan dkk. (dalam Sudrajat, 2007) mengemukakan lima prinsip dalam
pengembangan kurikulum, yaitu:
a.
Prinsip relevansi - kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen kurikulum
(tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sebaliknya, secara
eksternal bahwa komponen-komponen tersebut memiliki relevansi dengan tuntutan
ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi
peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan
masyarakat (relevansi sosilogis)
b. Prinsip fleksibilitas - mengusahakan agar yang
dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur, dan fleksibel dalam pelaksanaannya,
memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi
tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang
peserta didik.
c.
Prinsip kontinyuitas - adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun
secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum
harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar-
jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
d.
Prinsip efisiensi - mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan
waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat
sehingga hasilnya memadai.
e.
Prinsip efektivitas yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai
tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Terkait
dengan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), terdapat
sejumlah prinsip-prinsip yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan daerah
7. Evaluasi Pengalaman Belajar
a. Evaluasi merupakan proses untuk memperoleh
seberapa jauh pengalaman belajar berkembang dan terorganisasi yang benar-benar
menghasilkan hasil yang diinginkan,
b. Evaluasi merupakan
proses yang sistematis artinya dalam pengajaran kegiatan ini tentu
direncanakan, berkesinambungan dari awal hingga akhir pelaksanaan program.
c. Dalam evaluasi
diperlukan berbagai informasi atau data yang nantinya akan diolah dan hasilnya
akan dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan.
d. Hasil
evaluasi digunakan untuk menentukan pencapaian hasil belajar siswa.
Dengan
demikian evaluasi dapat berfungsi:
1) Mengetahui kemajuan,
perkembangan, dan keberhasilan siswa setelah mengikuti kegiatan
belajar-mengajar. Hasil evaluasi yang diperoleh itu dapat digunakan untuk
memperbaiki cara belajar siswa.
2)
Mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran.
3) Sumber
informasi atau data bagi pelayanan BK kepada siswa.
4) Untuk
pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan.
8. Teknik dan Instrumen Penilaian
a.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian
berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain
yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta
didik.
b. Teknik
tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.
c. Teknik
observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di
luar kegiatan pembelajaran.
d. Teknik
penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah
dan/atau proyek.
e.
Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi persyaratan
(a) substansi, adalah merepresentasikan kompetensi yang dinilai, (b)
konstruksi, adalah memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen
yang digunakan, dan (c) bahasa, adalah menggunakan bahasa yang baik dan benar
serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik.
f. Instrumen
penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian
sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta
memiliki bukti validitas empirik.
g.
Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN memenuhi
persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik
serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antar sekolah, antar daerah,
dan antar tahun
9. Ciri-ciri tes yang baik
Sebuah tes
yang dapat dikatakan baik sebagai alat
pengukur harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki:
(1) Validitas: validitas atau daya
ketepatan mengukur, sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat mengukur apa
yang hendak di ukur
(2) Reliabilitas: jika memberikan hasil
yang tetap apabila diteskan berkali-kali, sebuah tes dikatakan raliabel apabila
hasil-hasil tes tersebut menunjukan ketetapan. Dengan kata lain, jika kepada
para siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa
akan tetap berada dalam urutan (ranking) yang sama dalam kelompoknya.
(3) Obyektivitas: apabila tes tersebut
disusun dan dilaksanakan : menurut apa adanya
(4) Praktikabilitas: mudah dilaksanakan, mudah pemeriksaannya,
dilengkapi dengan petunjuk yang jelas.
(5) Ekonomis: tidak membutuhkan ongkos/biaya
yang mahal, tenaga yang banyak dan waktu yang lama.
10.
Langkah-langkah pengembangan teori pembelajaran
1) Analisis tujuan dan karakteristik bidang
studi.
2) Analisis sumber belajar.
3) Analisis karakteristik si belajar (siswa).
4) Menetapkan tujuan belajar dan isi
pembelajaran.
5) Menetapkan strategi pengorganisasian isi
pembelajaran.
6) Menetapkan strategi penyampaian isi
pembelajaran.
7) Menetapkan strategi pengelolaan
pembelajaran.
8) Pengembangan prosedur pengukuran hasil
pembelajaran.
11.
Karakteristik peserta didik
Sumber
informasi yang dapat digunakan dalam rangka asesmen perilaku keterampilan awal
siswa, antara lain:
- dokumen
yang tersedia
- khususnya
hasil belajar yang diperoleh sebelumnya
- siswa itu
sendiri
- orang-orang
yang mengetahui kemampuan siswa tesebut.
Teknik yang
dapat digunakan dalam mengasesmen kemampuan awal tersebut, antara lain:
-
dokumentasi,
-
kuesioner,
-
observasi,
-
wawancara,
- melakukan
tes diagostik secara khusus.
Di samping
mengidentifikasi perilaku keterampilan awal siswa, guru juga perlu mengenali
karakteristik siswa lainnya yang berhubungan dengan perilaku belajar mereka.
Beberapa di antara karakterstik ini, misalnya:
- motivasi
belajar,
- kemampuan
dan tingkat kecerdasan,
- minat,
- kebiasaan
belajar,
- harapan
dan aspirasi siswa,
- maupun
daya dukung lingkungan masing-masing siswa.
0 komentar:
Post a Comment