Image Widget

Image Widget

Belajar Geografi SMA

Menyajikan berbagai materi dan perangkat pembelajaran Geografi serta pembahasan latihan soal UN dan Olimpiade. Kami juga melayani pembelian peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25,000 dan pembuatan peta digital untuk mahasiswa S1, S2, instansi maupun umum. Terima kasih (Belajargeografisma@gmail.co.id)

INTERAKSI DESA KOTA

Friday, 18 November 2016

PENGERTIAN DESA
Istilah desa berasal dari bahasa sanskerta,yaitu deshi yang artinya tanah kelahiran atau tanah tumpah darah.Desa dapat diartikan sebagai suatu bentuk kesatuan administrative yang terletak diluar kota.Menurut beberapa ahli pengertian desa sbb;
a. UU No 5 tahun 1979 pasal 1
            Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangga sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Sutardjo Kartohadikusumo
            Desa adalh suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.
c. S.D. Misra
            Desa tidak hanya kumpulan tempat tinggal, tetapi juga kumpulan daerah pertanian dengan batas-batas tertentu yang luasnya 50 – 1.000 are.
d. William Ogburn dan M.F. Nimkoff
            Desa adalah keseluruhan organisasi kehidupan social di dalam daerah yang terbatas.
e. Paul H. Landis
    Desa adalah suatu wilayah yang penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri,
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling mengenal
2. Adanya ikatan perasaan yang sama tentang kebiasaan
3. Cara berusaha bersifat agraris dan sangat dipengaruhi oleh factor-faktor alam, seperti iklim,topografi dan sumber daya alam.
f. R. Bintarto
Desa merupakan hasil perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomi, politik, social dan kultural yang terdapat di suatu daerah serta memiliki hubungan timbal balik dengan daerah lainnya.
g. UU No 22 TH 1999 Pasal 1
            Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistim pemerintahan nasional dan berada di daerah kabupaten.



KELURAHAN
Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten atau daerah kota di bawah kecamatan. Desa dan kelurahan adalah unsure pemerintahan terendah di bawah kecamatan, tetapi keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda. Jelaskan bedanya !

UNSUR DESA
Sebuah desa memiliki 3 unsur pokok, yaitu :
  1. Wilayah / daerah
  2. Penduduk
  3. Perilaku / tata perilaku

Ciri-ciri masyarakat desa,
a. Kehidupannya tergantung pada alam
b. Toleransi sosialnya kuat
c. Adat istiadatnya dan norma agama kuat
d. Kontrol sosialnya didasarkan pada hukum informal
e. Hubungan kekerabatan didasarkan pada gemeinschaft / paguyuban
f. Pola pikirannya irrasional
g. Struktur perekonomian penduduk bersifat agraris

Fungsi desa sebagai hinterland kota,
1. Penghasil bahan baku
2. Penghasil bahan pangan
3. Pemasok tenaga kerja produktif
4. Pusat industri kecil
5. Keindahan alamnya sebagai penunjang sektor industri

POTENSI DESA
Maju mundurnya desa sangat bergantung pad ketiga unsure tersebut,oleh karena itu ketiga unsure tersebut dikatakan sebagai potensi desa.
Potensi desa adalah berbagai sumber daya alam (fisik) dan sumber daya manusia (non fisik) yang tersimpan dan terdapat di suatu desa, yang diharapkan bermanfaat bagi kelangsungan dan perkembangan desa.
Jelaskan perbedaan potensi fisik desa dengan potensi non fisik desa !

Sumber daya itu mencakup keadaan alam dan manusia yang ada beserta hasil-hasil kerja manusianya itu sendiri. Komponen alam cenderung bersifat tetap sedangkan komponen manusia cenderung berubah dan berkembang.
Secara rinci komponen-komponen alam yang ada di desa adalah sbb:
  1. lokasi desa
  2. luas desa
  3. keadaan tanah
  4. keadaan iklim
  5. ketersediaan nabati
  6. keadaan bentang alam

Penduduk desa merupakan potensi bagi desa itu sendiri. Semakin banyak jumlah penduduk desa, terlebih penduduk usia produktif, maka semakin besar potensi desa tersebut.

PERKEMBANGAN DESA
Berdasarkan perkembangan masyarakatnya, desa dikelompokkan menjadi 4 :
  1. Desa tradisional
      Tipe desa pada masyarakat  suku terasing yang seluruh kehidupan masyarakatnya masih sangat tergantung kepada alam sekitar
  1. Desa swadaya
      Tipe desa yang penduduknya jarang,masih terikat oleh kebiasaan –kebiasaan adat,mempunyai lembaga yang masih sederhana,tingkat pendidikan rendah,produktivitas tanah rendah,kegiatan penduduk masih dipengaruhi alam,hasil produksi rendah.
  1. Desa swakarsa
      Desa yang tingkat perkembangannya sudah lebih maju
  1. Desa swasembada
      Desa yang telah maju /modern

STRUKTUR KERUANGAN DESA
  1. Faktor yang mempengaruhi persebaran desa
    1. letak desa
    2. keadaan alam
    3. kesuburan tanah
    4. tata air
    5. keadaan ekonomi
    6. budaya masyarakat
  2.  Pola pemukiman desa
    1. bentuk perkampungan linier
    2. bentuk perkampungan memusat
    3. bentuk perkampungan memencar
    4. bentuk perkampungan mengelilingi fasilitas tertentu


PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
Program pembangunan desa yang merupakan salah satu usaha pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan mengembangkan kekuatan serta kemampuan sendiri dalam melaksanakan pembangunan desa harus memperhatikan kendala yang ada.

BEBERAPA HAL YANG MENYANGKUT KEADAAN MASYARAKAT DESA, meliputi:
  1. rendahnya tingkat kesehatan penduduk desa
  2. tingginya tingkat kematian desa
  3. kekurangan tenaga dalam melaksanakan pembangunan di daerah
  4. rendahnya tingkat pendapatan penduduk
  5. rendahnya tingkat ktrampilan kerja penduduk

BEBERAPA KENDALA MENGENAI PEMERINTAHAN DESA,sbb :
A.masih kurang koordinasi antara lembaga yang ada di pedesaan dalam melaksanakan pembangunan.
    1. Masih banyak lembaga penyalur pendapatan masyarakat yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
    2. Pola penggunaan pemilikan dan penguasaan tanah belum mencerminkan jaminan  pemerataan pendapatan
    3. Kurangnya prasarana yang menyebabkan desa tidak dapat berkembang dengan baik
    4. Jumlah penduduk yang jarang dan terpencar tidak seimbang sehingga di desa tersebut terjadi kekurangan tenaga kerja

BERDASARKAN KEGIATAN MASYARAKATNYA,DESA DAPAT DIKELOMPOKKAN MENJADI 3.YAITU ;
a)    Desa agraris,desa yang kehidupannya berdasarkan pada kegiatan pertanian dan letaknya pada tanah yang subur.
b)    Desa industri,desa yang kehidupannya berdasarkan pada kegiatan industri dan letaknya dekat dengan bahan baku.
c)    Desa nelayan,desa yang letaknya dekat pantai yang kehidupannya berdasarkan kegiatan perikanan.

UDKP – Unit Daerah Kerja Pembangunan adalah suatu wadah sistem perencanaan,pelaksanaan,pengendalian dan pengevaluasian pembangunan yang terkoordinasi dan terpadu di suatu wilayah kecamatan.

KUD-Koperasi Unit Desa  - memberikan pelayanan dalam bidang permodalan,bimbingan tehnis dan pemasaran kepada masyarakat desa.

LKMD – Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa – mempunyai tugas pokok merencanakan pembangunan,mengkoordinasikan sistem operator desa,dan mengembangkan ketahanan desa.


PENGERTIAN KOTA
1.Menurut Bintarto,kota adalah suatu system jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi,strata social ekonomi heterogen dan kehidupan meterialistis.

2.Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No 2 tahun 1987 pasal 1,kota adalah pusat pemukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan administrasi yang diatur dalam perundang-undangan,serta permukiman yang telah memperlihatkan watak dan cirri kehidupan perkotaan.

3.Menurut Max Weber,kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal.suatu kota dicirikan oleh adanya pasar sebagai benteng serta mempunyai hokum tersendiri dan bersifat cosmopolitan.

4.Menurut Louis Wirth,kota merupakan suatu permukiman besar,padat dan permanent yang dihuni oleh penduduk yang heterogen.

5.Menurut Grunfeld,kota adalah suatu permukiman dengan kepadatan penduduk yang lebih tinggi dari pada kepadatan penduduk nasional,struktur mata pencaharian non agraris dan system penggunaan lahan yang beraneka ragam serta ditutupi oleh gedung-gedung tinggi yang lokasinya berdekatan.

6.Menurut Menteri Dalam Negeri RI No 4/1980
   a.Kota  adalah suatu wilayah yang mempunyai batas administrasi wilayah
   b.Kota adalah lingkungan kehidupan yang mempunyai ciri-ciri non agraris

7.Secara Geografis
   Kota adalah suatu bentang  budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami
   dengan gejala Pemusatan penduduk tinggi,corak kehidupan yang heterogen,sifat penduduknya
   individuallistis dan  materialistis.

CIRI-CIRI KOTA
A.CIRI-CIRI FISIK
    a.terdapat sarana perekonomian(pasar,swalayan,super market)
    b.adanya tempat parker bagi kendaraan yang memadai
    c.adanya sarana untuk rekreasi dan olahraga yang baik
    d.terdapat lahan terbuka seperti alun-alun
    e.adanya gedung-gedung pemerintahan dan perdagangan.
B.CIRI-CIRI SOSIAL
    a.masyarakat heterogen/beranekaragam
    b.masyarakat individualistis dan materialistis
    c.mata pencaharian non agraris
    d.adanya spesialisasi pekerjaan
    e.adanya kesenjangan social dan ekonomi yang dalam
    f.norma keagamaan mulai pudar

Terjadinya kota pada dasarnya diawali dengan perkembangan suatu desa.
Interaksi antara daerah perkotaan dengan pedesaan menimbulkan pengaruh tertentu.
Makin jauh dari pusat kota,makin lemah interaksinya.wilayah-wilayah interaksi tersebut membentuk lingkaran-lingkaran yang dimulai di pusat kota sampai ke wilayah pedesaan.

Menurut Bintarto,wilayah-wilayah zona interaksi adalah sbb;
a.city diartikan sebagai pusat kota
b.sub urban / sub daerah perkotaan yaitu suatu wilayah yang lokasinya berdekatan dengan pusat kota.(penglaju)
c.sub urban fringe / tepi sub daerah perkotaan yaitu wilayah yang dilingkari daerah perkotaan.
d.urban fringe / daerah perkotaan paling luar yaitu semua batas wilayah terluar suatu kota.
e.rural urban fringe / daerah batas desa kota yaitu suatu wilayah yang terletak antara kota dan desa yang ditandai dengan pola penggunaan lahan campuran antara sector pertanian dan non pertanian
f.rural / daerah pedesaan yaitu suatu wilayah yang menitik beratkan sektor pertanian

POLA KOTA/TEORI PERKEMBANGAN KOTA
Pola kota dibedakan 3 macam yaitu;
1.Pola Konsentris – E.W Burgess
   Kota yang berpola konsentris berasal dari suatu tempat pengelompokan penduduk yang masing-
   masing bagiannya berkembang sedikit demi sedikit kearah luar.pola keruangan yang dihasilkan
   akan berbentuk seperti lingkaran yang berlapis-lapis dengan daerah pusat kegiatansebagai
   intinya.
Keterangan:
   1) Derah Pusat atau Daerah Pusat Kegiatan/CBD-pertokoan,perkantoran,bank,gedung kesenian
   2) Derah Peralihan/Zone of Transition-golongan kurang mampu
   3) Zone Pabrik-pabrik dan Perumahan pekerja/Zone of Workingmens homes – didiami pekerja
       pabrik
   4) Zone Perumahan yang lebih baik kondisinya / zone of Better Residence
   5) Zone Penglaju /Zone of Commuters – tipe kehidupan yang dipengaruhi oleh pola hidup
       perdesaan
  
2.Pola Sektoral  - Hommer Hoyt
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan-perkembangan baru yang dimiliki oleh sector-sektor yang sama terlebih  dahulu

    keterangan:
    1) Zona Daerah Pusat Kegiatan /CBD
    2) Zona Tempat Grosir dan Industri
    3) Zona Permukiman Kelas Rendah
    4) Zona Permukiman Kelas Menengah
    s) Zona Komuter

3.Pola Pusat Kegiatan Ganda – Harris dan Ulman
   Suatu kota dibentuk oleh pusat-pusat kegiatan fungsional kota yang terbesar, kemudian setiap
   pusat mempunyai  peran yang penting dalam kota.Pusat-pusat tersebut dapat mempunyai fungsi
   yang sama, tetapi pada umumnya   pusat-pusat tersebut dapat mempunyai fungsi yang berbeda
   yang saling menunjang.

    Keterangan:
    1) Zona Daerah Pusat Kegiatan /CBD
    2) Zona Tempat Grosir dan Industri
    3) Zona Permukiman Kelas Rendah
    4) Zona Permukiman Kelas Menengah
    5)Zona Permukiman Kelas Atas
    6) Zona Industri berat
    7) Zona Luar CBD
    8) Zona Luar Permukiman Suburban
    9) Zona Luar Industri Sub urban
   10) Zona Komuter

Klasifikasi Kota adalah upaya menggolongkan kota-kota atas dasar karakteristik tertentu.
Jenis kota di Indonesia menurut perkembangan masyarakatnya dikategorikan jadi 3 macam:
1.    Kota yang berawal dari pusat perkebunan
2.    Kota yang berasal dari pusat pertambangan
3.    Kota yang berawal dari pusat administrasi

Menurut jumlah penduduknya
       1.kota kecil = penduduknya antara 20.000 – 50.000 jiwa
       2.kota sedang = penduduknya antara 50.000 – 100.000 jiwa
       3.kota besar = penduduknya antara 100.000 – 1.000.000 jiwa
       4.metropolitan = penduduknya antara 1.000.000 – 5.000.000 jiwa
       5.megapolitan = penduduknya lebih dari 5.000.000 jiwa

TAHAP PERKEMBANGAN KOTA
Tahapan Perkembangan kota menurut Griffith Taylor:
1.    Stadium Infantile
     Di dalam stadium ini tidak terlihat  adanya batas yang jelas antara daerah permukiman dan daerah   perdagangan.
2.    Stadium Juvenile
      Di dalam stadium ini terlihat bahwa kelompok perumahan tua sudah mulai terdesak oleh kelompok-  kelompok perumahan baru.
3.    Stadium Mature
      Di dalam stadium ini banyak timbul daerah-daerah baru,industri,perdagangan,perumahan.
4.    Stadium Senile
     Dalam setiap zona terjadi kemunduran-kemunduran karena kurang pemeliharaan.

Tahapan  Perkembangan Kota menurut J. M. Houston:
1.    Stadium pembentukan inti kota
     Tahap awal dalam perkembangan  kota yang dikenal dengan istilah Central Bussiness   District
2.    Stadium formatif
       Mulai berkembang akibat perkembangan industri
3.    Stadium modern
       Terlihat makin maju tehnologi.peralatantransportasi dan komunikasi lancar.

Tahapan perkembangan kota Lewis Munford:
1.    Tahap Eopolis
       Adanya perkampungan yang makin maju,meskipun kondisi kehidupannya masih didasarkan  kegiatan pertanian,pertambasngan dan perikanan
2.    Tahap Polis
       Munculnya pasar yang cukup besar serta serta munculnya beberapa kegiatan industri meskipun  pengaruhnya masih terbatas.
3.    Tahap Metropolis
       Sudah berkembang  cukup besar.fungsi kota sudah mendominasi kota-kota kecil yang ada disekitarnya.
4.    Tahap megalopolis
       Ditandai oleh perubahan tingkah laku manusia pada materi.standarisasi
5.    Tahap Tiranopolis : Pada tahan ini tolok ukur budaya dilihat
6.    Tahap Nekropolis
      Timbulnya kemunduran fungsi-fungsi gejala kehancuran.dan 
      peperangan,penyakit,kelaparan,

PEMEKARAN  KOTA
Adalah perluasan wilayah perkotaan yang bertujuan untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan ruang kota akibat perkembangan dan pertumbuhan kota.

Berdasarkan keadaan keruangannya zona-zona perkotaan dibedakan sbb;
1.inti kota = pusat kota yang merupakan tempat berkumpulnya berbagai aktivitas ekonomi
2.selaput inti kota = merupakan daerah  yang terletak diluar inti kota
3.kota satelit = daerah yang memiliki sifat kekotaan sebagai akibat perkembangan inti kota
4.sub urban = suatu daerah yang lokasinya terletak di sekitar pusat kota atau inti kota dengan luas mencakup daerah penglaju.

Selaput inti kota terbentuk akibat perkembangan inti kota ke arah luar.
Perkembangan tersebut dapat membentuk pola-pola unit kegiatan sbb;
1) sentralisasai  yaitu timbulnya gejala pengelompokan kegiatan pada tempat utama
2) nukleasi yaitu pusat daerah kegiatan yang hampir sama dengan sentralisasi,tetapi ukurannya
    lebih kecil
3) desentralisasi yaitu timbulnya gejala pengelompokkan yang menjauhi titik pusat
4) segregasi yaitu kelompok-kelompok permukiman yang terpisah karena adanya perbedaan
    sosial, ekonomi dan budaya.

Interaksi Wilayah Desa dengan Kota

Interaksi wilayah adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih dapat menimbulkan gejala atau permasalahan baru. Interaksi ini dapat dilihat sebagai suatu proses sosial, ekonomi dan budaya.

Menurut Edward Ulman, penyebab timbulnya interaksi antar wilayah sebagai berikut,
1. Adanya wilayah yang saling melengkapi/Regional Complementarity
2. Adanya kesempatan untuk invensi/Intervening Opportuninty
3. Adanya kemudahan pemindahaan dalam ruang/Spatial Transfer Ability

Manfaat interaksi desa-kota bagi perkotaan sebagai berikut :
- terpenuhinya sumber daya alam sebagai bahan mentah atau bahan baku industri
- terpenuhinya kebutuhan pokok yang dihasilkan pedesaan
- terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja  yang diperlukan bagi perkotaan
- tersedianya tempat pemasaran hasil

Manfaat interkasi desa-kota bagi pedesaan sebagai berikut :
- terpenuhinya barang-barang yang tidak ada didesa
- masuknya pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi
- membuka lapangan kerja baru di sector pertanian

Adanya hubungan timbal balik antara desa dan kota akan menimbulkan kependudukan,baik dari desa ke kota akan menimbulkan antara desa dan kota maupun masyarakat desa

Teori Interaksi
a.    Model gravitasi dan interaksi dalam ruang.
      Didasarkan pada hukum gravitasi yang dikemukakan oleh Isaac Newton yaitu “ dua benda akan saling tarik dengan gaya yang besarnya berbanding lurus dengan perkalian massa kedua benda tersebut dan berbanding terbalik dengan jarak pangkat dua”
           
             Rumus untuk mengukur kekuatan interaksi antara dua wilayah adalah
            
                                      Pi.Pj
                              Iij =  --------
                                      (Dij)²

b.    Teori titik henti
       Dikemukakan oleh William J Reilly
        teori ini berfungsi untuk:
        a. memperkirakan lokasi garis batas yang memisahkan wilayah-wilayah perdagangan dari dua
            buah kota yang berbeda
        b. penempatan lokasi industri atau pelayanan social antara dua wilayah, seperti sarana
            pendidikan dan kesehatan

                                    Jab
         Rumus THab = ------------------
                                                 Pa
                                     1 +      ------
                                                 Pb

            c.Model potensi penduduk
      Model potensi penduduk dikemukakan oleh Peter Hagget
      Tujuan nya adalah untuk mengetahui besarnya kemungkinan penduduk suatu wilayah
      mengadakan migrasi dan interaksi dengan wilayah lain di sekitarnya.

                             P1               P2                    Pn
Rumus  PP1 = a -------   +   a -------   +   … a ---------
                           (½ J1)           J12                    J1n
     

d.Teori Grafik/graph theory
    teori indeks konektivitas pertama kali dikemukakan oleh K J Kansky dalam tulisannya berjudul
   ” Structure of Transportation Networks”
    Untuk mengetahui indeks konektivitas dalam suatu wilayah dilihat dari jaringan jalan.
     RUMUS:
                                                       е
                                                 β = v

β = indeks konektivitas
e = jumlah jalan
v = jumlah kota

contoh

A --------------  B        β = e  = 1  = 0,50
                                        v     2




Dampak Interaksi Desa dengan Kota
a.    Aspek ekonomi,dampak interaksi antara desa dan kota antara lain sbb;
1.memperlancar hubungan antara desa dan kota
2.meningkatkan volume perdagangan antara desa dan kota
3.menimbulkan perubahan orientasi ekonomi penduduk desa
4.menimbulkan  kawasan perdagangan /pasar sebagai tempat untuk melakukan transaksi jual
    beli
5.meningkatkan pendapatan penduduk desa kota
b.    Aspek social
  1.terjadinya mobilitas antara desa dan kota
  2.terjadinya saling kebergantungan antara desa dan kota,khususnya dalam bidang pasokan
     bahan mentah dan tenaga kerja
c.    Aspek budaya
1.meningkatkannya tingkat pendidikkan masyarakat pedesaan
2.terjadinya perubahan tingkah laku,khususnya masyarakat pedesaan
3.meningkatnya potensi sumber daya budaya yang dapat menarik wisatawan

Pengaruh Interaksi Desa – Kota
A.Pengaruh Positif
    a. pengetahuan penduduk desa meningkatkan
    b. adanya lembaga pendidikan yang banyak dibangun didesa
    c. penghasilan penduduk desa meningkat
    d. terbukanya peluang kerja
    e. terpenuhinya barang kebutuhan penduduk kota
    f. lancarnya distribusi barang atau jasa dari desa ke kota atau sebaliknya

B.Pengaruh Negatif
  a. urbanisasi meningkat
  b. lahan pertanian didesa menyempit
  c. hilangnya kawasan hijau
  d. menurunnya kemampuan lahan sebagai daerah tangkapan hujan dan resapan air tanah.
  e. adanya penetrasi budaya kota yang kurang sesuai dengan tradisi pedesaan




0 komentar:

Post a Comment